Assertive Communication
Sungkan, sering terjadi saat kita akan merasa tidak enak saat hendak mengucapkan suatu pendapat kepada rekan kerja atau tim saat sedang meeting. Apa lagi rasa tidak enak tersebut muncul karena kosa kata kita kurang baik. Takut menyakiti perasaan orang lain atau bahkan menghakiminya secara tidak langsung. Nah, permasalahan ini pun dapat diatasi dengan baik lewat skill komunikasi asertif. Dalam kemampuan berkomunikasi dengan penuh percaya diri merupakan kebutuhan yang menjadi modal dasar setiap individu dalam organisasi, perusahaan atau bisnis di masa kini. Pencapaian target kerja individu atau organisasi secara efektif sangat mempengaruhi secara signifikan oleh kemampuan komunikasi yang penuh percaya diri dan juga sering disebut dengan komunikasi Asertif. Pada komunikasi dikenal dengan komunikasi asertif, Assertive itu sama dengan tegas dan tidak mengorbankan hak-hak pribadi dan tetap menghormati hak orang lain terutama hak untuk tidak dipermalukan. Seseorang yang Assertive itu diantara perilaku orang Agresif dan orang pasif. Komunikasi asertif adalah suatu cara berkomunikasi yang menunjukkan rasa hormat diri, dan juga hormat terhadap hak orang lain, perhatian pada orangnya, empati padanya tetapi tetap merujuk pada tujuan akhirnya. Tips Menerapkan Komunikasi Asertif dalam Kehidupan Sehari-Hari Berikut ini adalah beberapa langkah penerapan asertif yang bisa Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari: Jadilah pendengar yang baik, Cobalah untuk selalu memperhatikan pada semua hal yang dikatakan lawan bicara. Jangan menyela pembicaraannya meskipun punya pendapat. Tunggu dulu sampai orang tersebut selesai berbicara, baru nyatakan pendapat. Ketika sedang mendengarkan, coba pahami sudut pandang dan situasi orang tersebut.
Assessment Indonesia |
Berani menyampaikan perbedaan pendapat, Perbedaan pendapat adalah hal yang umum terjadi. Ketika kita tidak sependapat dengan lawan bicara, dan harus berani mengatakannya. Ingat, mengutarakan berbeda dengan memaksakan pendapat. Ingat juga bahwa masih mungkin salah, meskipun kita sangat percaya diri dengan pendapat sendiri.
Selalu hargai orang lain, Harus ingat untuk tetap menghargai orang lain ketika sedang mengutarakan pikiran, keinginan, ataupun opini tertentu. Hindari berkeras kepala terhadap pendapat Anda dan pastikan Anda menyampaikan pendapat dengan tetap menjaga perasaan orang lain.
Hindari merasa bersalah, Jangan takut untuk menghindari merasa bersalah setelah mengatakan tidak terhadap suatu pendapat atau menolak suatu permintaan. Selama mengemukakan alasan yang jujur, masuk akal, dan tidak menyalahi aturan, tidak ada alasan untuk merasa bersalah.
Tetap tenang saat berbicara, Pada saat berbicara dengan siapa pun, usahakan untuk menatap mata lawan bicara dengan menjaga ekspresi wajah tenang, lalu bicaralah dengan nada suara normal dan tentunya dengan kata-kata yang sopan.
Hindari penggunaan kalimat agresif, Ketika saat berbicara dengan siapa pun, hindari penggunaan kalimat yang terasa menyerang lawan bicara dan berpotensi menyakitinya, apalagi ketika Anda sedang berada di tengah konflik.
Posisikan lawan bicara sebagai teman, Ketika terdapat suatu konflik, cobalah untuk memandang lawan bicara sebagai teman, bukan musuh. Hal ini sangat berguna agar tercipta hasil kesepakatan yang saling menghormati kedua belah pihak.
Berlatih dengan hal-hal kecil, Tetap berlatihlah menjadi pribadi yang asertif dengan teman atau orang terdekat. Bahkan, kita bisa berlatih di depan kaca dengan membuat skenario di kepala. Misalnya, coba latih cara bicara dan gestur saat menolak permintaan bantuan untuk mengerjakan tugas kuliah teman. Belajar dari banyak orang, Untuk menunjang keterampilan perilaku asertif, bisa banyak belajar dari banyak orang, baik itu keluarga, teman, ataupun tokoh masyarakat. Perhatikan juga bahasa tubuh dan pilihan kata yang disampaikannya.
Selalu bersabar, Menjadi pribadi yang asertif juga memerlukan proses yang panjang. Untuk mempraktikkan sikap ini juga membutuhkan keberanian ekstra sehingga bisa melelahkan. Belum lagi jika ada orang yang mengomentari perubahan sikap. Jadi, kita juga memerlukan kesabaran dan ketekunan untuk mengembangkan sikap ini.
Penerapan Kemampuan Komunikasi Asertif di Tempat Kerja Kemampuan komunikasi asertif jika diterapkan di tempat kerja akan membantu individu menjadi pemimpin yang kuat dan tegas. Berikut beberapa contoh penerapannya, yaitu: Mengatur batasan profesional : Pada batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, kamu akan lebih mudah mengelola serta mendapatkan work-life balance. Mendengarkan dengan baik : Dengan komunikasi asertif bukan hanya kemampuan berkomunikasi, namun juga mendengarkan dengan aktif dan sopan. Membuat perintah pekerjaan secara detail : Pada saat kita membuat pernyataan maka pastikan itu jelas dan detail sehingga mudah dimengerti dan tidak terjadi miskomunikasi. Mencari kesempatan kolaborasi : Dalam bekerja sama dengan pihak lain adalah bagian krusial dari kemampuan asertif.
Pada saat kita berbicara asertif, kita dituntut untuk tahu alasan-alasan mengapa kita menolak atau menerima pernyataan orang lain. Jadi, kita juga tahu akibat dan sebab dari sesuatu yang akan kita lakukan. Menerapkan perilaku asertif tidak membuat keinginan kita serta-merta diterima oleh orang lain. Namun, dalam perilaku asertif ini, kita dapat belajar untuk berpikir logis dan belajar memahami teman. Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai komunikasi asertif serta cara meningkatkannya.
Ingin mengetahui lebih dalam tentang pribadi kita, Assessment Indonesia solusinya. Assessment indonesia sudah dikenal terbaik sebagai biro psikologi, jasa psikotes, jasa psikotes online, tes minat bakat, jasa assessment, vendor psikotes, test minat penjurusan, tes kejujuran, dll.
Komentar
Posting Komentar