Ciri Integritas dalam Perusahaan
Sejak dini cegah perusahaan bangkrut. Semua bidang usaha agar bisa berjalan dengan baik, tentu pekerja-nya juga produktif. Kondisi ini harus terpenuhi dikedua pihak, baik budaya di perusahaan maupun karakter pekerja. Pekerja yang Loyal terhadap perusahaan, pekerja yang memiliki rasa kepedulian, ownership dan sebagainya itu bisa dipersiapkan sejak dini loh. Setiap melakukan penerimaan tenaga kerja hingga telah diterima bekerja, rasa bahagia, trust rate harus bisa dirasakan kedua belah pihak. Mengutip dari Assessment Indonesia yang sudah dikenal terbaik sebagai jasa psikotes online terbaik. Kendala yang sering dihadapi perusahaan saat melakukan wawancara adalah mengetahui integritas pejerja. Untuk itu dibutuhkan solusi bagaimana mengukur karakter integritas seseorang.
Bangun Integritas |
Solusi yang paling tepat adalah penggunaan tes integritas dan berikut cara menggunakannya secara efektif. Apa itu Tes Integritas? Tes integritas adalah jenis instrumen psikometrik khusus yang digunakan dalam konteks seleksi untuk mengidentifikasi kecenderungan kandidat karyawan dalam pekerjaan untuk jujur dan dapat dipercaya. Dengan kata lain, tes integritas digunakan untuk memprediksi tampilan potensial dari perilaku kerja yang kontraproduktif. Perilaku kontraproduktif ini dapat mencakup hal-hal seperti ketidakhadiran, pencurian, penyimpangan, perilaku impulsif, insiden keselamatan, membuang-buang waktu, dan kemalasan dunia maya. Penilaian integritas biasanya datang dalam dua kategori dalam beberapa sumber: penilaian terbuka, dan penilaian berdasarkan kepribadian. Penilaian integritas terbuka biasanya memiliki pertanyaan yang secara langsung menanyakan kepada kandidat tentang kejujuran mereka dan perilaku menyimpang di masa lalu.
Metode ini cukup transparan dalam parameter apa yang diukur. Penilaian berbasis kepribadian cenderung beroperasi lebih terselubung, dan dirancang untuk mengukur secara halus ciri-ciri yang terkait dengan perilaku kerja yang kontraproduktif. Hubungan antara kepribadian dan integritas Integritas terkait erat dengan faktor kepribadian seperti kesadaran, keramahan, dan stabilitas emosional, dan faktor-faktor ini merupakan prediktor besar kinerja pekerjaan dan perilaku kerja kontraproduktif. Faktanya, ketika pengujian tes integritas dan dikombinasikan dengan tes kemampuan kognitif, mereka memberikan kekuatan prediksi yang lebih besar daripada jenis pengukuran lainnya, seperti wawancara, pemeriksaan referensi, dan biodata. Dalam konteks rekrutmen, tes integritas dapat membantu menemukan tanda-tanda awal bahwa calon karyawan apakah ia memiliki keterlibatan dalam hal seperti : Mencuri dari organisasi atau pelanggan Berbohong untuk keuntungan mereka sendiri atau untuk menutupi kesalahan Gagal melaporkan perilaku tidak etis atau bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri Kecurangan pada penilaian pekerjaan ( test fraud ), ketidakdisiplinan, ketidakhadiran bahkan hingga Menganiaya karyawan lain.
Penilaian integritas biasanya datang dalam dua kategori yaitu tes rahasia dan tes terbuka :
- Tes rahasia ; adalah tes yang paling umum. Bentuk penilaian tidak langsung ini menggunakan pertanyaan berbasis kepribadian untuk menentukan apakah karakter individu membuat mereka cenderung berperilaku tidak jujur. Pertanyaan-pertanyaan dalam tes integritas rahasia dirancang untuk menilai karakteristik bawaan seperti kepercayaan, ketergantungan, dan etos kerja.
- Tes terbuka ; tes yang mengukur integritas secara lebih langsung.
Perusahaan menggunakan jenis penilaian ini untuk memahami apakah seorang individu benar-benar akan terlibat dalam tindakan yang dianggap salah atau tidak jujur. Yang menjadi suatu masalah pengujian terbuka adalah bahwa karyawan mungkin tidak mau memberikan jawaban jujur atas pertanyaan tentang perilaku tidak etis mereka. Pentingnya tes integritas karyawan Tujuan utama dari tes kejujuran adalah untuk memprediksi kemungkinan seorang karyawan terlibat dalam tindakan tidak etis yang bisa menjadi kontraproduktif. Dengan mengingat hal ini, ada manfaat yang jelas dalam hal membantu mengurangi pencurian, ketidakhadiran, dan bentuk perilaku tidak jujur lainnya. Tes integritas tidak akan menghilangkan praktik ini sama sekali, tetapi dapat membantu membatasi pengaruhnya terhadap efektivitas dan profitabilitas organisasi. Selain mengevaluasi kualitas seperti kepercayaan dan ketelitian, jenis penilaian ini menentukan apakah seorang karyawan memiliki etos kerja yang baik atau tidak.
Penelitian akademis menunjukkan bahwa hasil penyaringan integritas juga merupakan prediktor yang baik untuk kinerja pekerjaan secara keseluruhan. Bukti menunjukkan bahwa orang yang mendapat nilai tinggi pada tes ini cenderung lebih produktif dan menyesuaikan diri lebih baik dengan peran mereka. Referensi : Integrity testing in organizations (1998).
Komentar
Posting Komentar